Posts filed under ‘Tips & Trik’

PUPUK ORGANIK GRANUL

LANGKAH – LANGKAH  PEMBUATAN  PUPUK  ORGANIK  GRANUL

– PENGERINGAN  BAHAN

– PENGGILINGAN  dan  PENGAYAKAN

– PENAMBAHAN  BAHAN-BAHAN  LAIN

– GRANULASI

– PENGEMASAN

PENGERINGAN  BAHAN

Langkah pertama adalah pengeringan.  Kompos ini harus di keringkan terlebih dahulu.  Pengeringan dapat di lakukan dengan cara di jemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering (rotary dryer).  Kadar air kompos kering kurang lebih <20 %.  Lebih kering lebih bagus.

Bahan pupuk organik yang digunakan bisa dibuat dari pupuk kandang.  Tapi perlu diingat pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah ” matang ” bukan yang baru keluar dari binatang nya.  Bisa juga menggunakan kompos,  baik kompos dari limbah pertanian,  kompos dari sampah organik, atau humus yang langsung diambil dari tanah.

PENGGILINGAN  dan  PENGAYAKAN

Kompos yang sudah kering kemudian di giling dengan mesin giling.   Atau ditumbuk saja juga bisa.  Tingkat kehalusan kompos yang diperlukan minimal 80 mesh.  Kompos halus ini kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh atau 100 mesh.  Sisa bahan yang tidak lolos ayakan dikembalikan ke alat penggilingan.

PENAMBAHAN  BAHAN-BAHAN  LAIN

Apabila diperlukan dapat pula ditambahkan beberapa bahan lain.  Beberapa bahan yang sering ditambahkan adalah pupuk anorganik untuk meningkatkan kandungan hara N, P, K  atau hara mikro lainnya.  Dapat pula ditambahkan dengan asam humat atau asam fulvat atau hormon perangsang pertumbuhan tanaman.  Apabila memungkinkan dapat pula ditambahkan dengan mikroba – mikroba.  Hanya tidak semua mikroba bisa ditambahkan ke dalam pupuk granul.  Banyaknya bahan yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap perusahaan.  Jenis dan dosis ini merupakan “rahasia perusahaan” masing-masing..  Ibaratnya masakan, jenis masakan bisa sama tetapi ramuannya bisa ber beda-beda untuk setiap koki.

GRANULASI

Setelah semua bahan siap, langkah berikutnya adalah pembuatan granul.  Granul dapat dibuat dengan berbagai cara.

Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan nampan biasa.  Biasanya ini untuk membuat granul skala kecil atau skala rumah tangga.  Bahan yang digunakan sekitar 300 gr – 500 gr.  Caranya, bahan dimasukkan ke dalam nampan, ditambahkan air + perekat (jika perlu).  Kemudian nampan di goyang-goyang sampai terbentuk granul.  Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah penambahan air /perekat.  Jumlahnya harus pas, tidak boleh berlebih atau terlalu sedikit.  Disinilah seninya membuat granul.

Alat lain yang juga dapat di gunakan untuk membuat granul adalah “MOLEN” pengaduk semen.  Alat ini biasanya digunakan oleh para tukang batu untuk membuat rumah dan dapat di peroleh di toko-toko penjual alat bangunan.  Prinsip kerjanya sama seperti cara di atas.  Pertama masukkan bahan ke dalam molen.  Hidupkan mesinnya.  Sambil di putar-putar, masukkan air sedikit demi sedikit ke dalam molen hingga terbentuk granul.  Setelah granul terbentuk, isi molen dapat di tuang.

Alat lain yang khusus di buat untuk “Granulasi” adalah  PAN  GRANULATOR .  Alat ini berbentuk piringan yang berputar.  Prinsip kerjanya masih sama dengan cara nampan di atas.  Ukuran piringan bisa ber macam-macam.   Ada yang ukuran 1 m maupun 2.5 m.

PENGEMASAN

Setelah granul terbentuk, granul ini perlu di ayak untuk mendapatkan ukuran granul yang seragam.  Ukuran ayakan tergantung pada ukuran granul yang akan di buat.  Kemudian baru dapat di kemas.  Ukuran kemasan dapat bermacam-macam . Untuk ukuran kecil dapat menggunakan plastik dikemas dalam ukuran 1 Kg,  5 Kg,  10 Kg.   Untuk ukuran besar dapat menggunakan karung ukuran 25 Kg – 30 Kg.  Kemasan biasanya terdiri dari 2 bagian, bagian luar dan bagian dalam (inner).  Kemasan bagian luar di beri merek/ nama/ logo perusahaan.  Nah siap di pasarkan ….

sumber : Isroi

March 25, 2009 at 4:05 am 12 comments

TERAPI JUS UNTUK DIABETES

Macam aneka resep jus yang dapat dipakai untuk terapi  “Diabetes”

1.  JUS  APEL  STROBERI  SIRSAK

Bahan : 150 gr apel,  100 gr stroberi,  100 gr sirsak,  air dan es batu secukupnya.

2.  JUS  JAMBU  ROSELLA  MERAH

Bahan :  200 gr jambu biji merah,  10 kelopak rosella segar,  1 sdt madu, air dan es batu secukupnya.

3.  JUS  TOMAT  LIDAH  BUAYA

Bahan : 150 gr tomat, 100gr apel, 100 gr lidah buaya, 1buah jeruk nipis, air dan es batu secukupnya.

4.  JUS  APEL  ROSELLA  MERAH

Bahan : 6 kelopak rosella segar, 1 buah apel, garam sedikit, jeruk nipis, gula non kalori, 200 ml air matang dan es batu seculupnya.

5.  JUS  APEL  BUAH  NAGA

Bahan :  1/2 butir buah naga, 1 buah apel, jeruk nipis, gula non kalori, 200 ml air matang dan es secukupnya.

6.  JUS  BELIMBING  ROSELLA  MERAH

Bahan : 3 kelopak rosella merah segar, 1/2 buah belimbing, 1 buah apel, garam sedikit, gula non kalori, air matang 200 ml .

7.  JUS  PEGAGAN

Bahan : 9 lembar pegagan segar, garam sedikit, gula non kalori , air matang 200 ml.

Jus sebaiknya di buat dari buah yang segar dan bersih …… diminum 3 kali sehari  masing-masing 1 gelas sebelum atau sesudah makan…..

Selamat  Menikmati …………… sumber : Agrina.

March 19, 2009 at 5:21 am Leave a comment

MACAM – MACAM PESTISIDA NABATI/ALAMI DAN CARA PEMBUATANNYA

Seperti yang sudah pernah saya ulas dalam web-blog saya yang lalu tentang pestisida Nabati/alami,  disini saya akan menambahkan tentang macam-macam pestisida nabati/alami yang dapat dipilih dan dipakai oleh para petani/pehobis untuk menanggulangi pengendalian hama penyakit tanamannya.   Disini tergantung dengan sumber bahan dasar yang ada di wilayah masing-masing sehingga akan lebih mudah dan biaya pembuatannya pun semakin  murah.

Macam – macam Pestisida Nabati/Alami

1. Pestisida Nabati “Daun Pepaya”

Daun pepaya mengandung bahan aktif  “Papain”,  sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”.

Cara Pembuatannya:

– 1 kg daun pepaya segar di rajang

–  Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air,  2 sendok makan minyak      tanah,  30 gr detergen, diamkan semalam.

– Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.

– Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.

2.  Pestisida Nabati  “Biji Jarak”

Biji Jarak mengandung “Reisin dan Alkaloit” ,  efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap (dalam bentuk larutan ),  Juga efektif untuk mengendalikan nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).

Cara Pembuatannya:

– Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter, tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk.

– Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter.

– Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.

3. Pestisida Nabati ” Daun Sirsak ”

Daun sirsak mengandung bahan aktif  “Annonain dan Resin “.  Efektif untuk mengendalikan hama ” Trip ”

Cara Pembuatan :

– Tumbuk halus 50 – 100 lembar daun sirsak.

– Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam.

– Saring dengan kain halus

– Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 – 15 liter air

–  Siap disemprotkan ke tanaman.

4.  Pestisida Nabati ” Daun Sirsak  dan Jeringau ”

Rimpang jeringau mengandung ” Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol “.

Efektif untuk mengendalikan ” hama wereng coklat “.

Cara Pembuatan:

– Tumbuk  halus segenggam daun sirsak , segenggam rimpang jeringau, 20 siung bawang putih.

– Rendam dalam air sebanyak 20 liter, di + 20 gr sabun colek, aduk rata dan di biarkan semalam.

– Saring dengan kain halus.

– Encer kan 1liter pestisida dengan 50 -60 liter air

– siap di semprotkan ke tanaman.

5.  Pestisida Nabati ” Pacar Cina ”

Pacar Cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin,  dan tanin.  Efektif untuk mengendalikan ” Hama ulat “.

Cara Pembuatan:

– Tumbuk 50 -100 gr ranting atau kulit batang pacar cina, tambah 1 liter air, tambah 1 gr detergen  kemudian direbus selama 45-75 menit dan diaduk  agar menjadi larutan.

– saring dengan  kain halus.

– siap disemprotkan ke tanaman.

6.  Pestisida Nabati ” Rendaman Daun Tembakau ”

Daun tembakau mengandung  nikotin.  Efektif untuk mengendalikan hama penghisap.

Cara Pembuatan :

– Rajang 250 gr ( sekitar 4 daun ) tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama semalam.

– Tambahkan 2 sendok detergen, aduk merata kemudian disaring.

–  Siap disemprotkan ke tanaman.

7.  Pestisida Nabati ” Daun Sirih Hutan ”

Daun sirih hutan mengandung ” fenol dan kavokol “. Efektif untuk hama penghisap.

Cara Pembuatan:

– Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar, 3 siung bawang merah, 5 batang serai.

– Tambahkan air 8 – 10 liter air, 50 gr deterjen dan diaduk rata.

– Saring dengan kain halus

– Siap disemprotkan ke tanaman.

8.  Pestisida Nabati ” Umbi Gadung ”

Umbi gadung mengandung diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Cara Pembuatan :

– Tumbuk halus 500 gr umbi gadung dan peras dengan batuan katong kain halus.

– Tambahkan 10 liter air , aduk rata dan siap di semprotkan ke tanaman.

9.  Pestisida Nabati ” Daun Mimba ”

Daun mimba mengandung  Azadirachtin, salanin, nimbinen dan meliantriol.  Efektif  mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dll.

Cara pembuatan

a. Dengan ” Biji Mimba ”

– Tumbuk halus 200 -300 gr biji mimba

– rendam dalam 10 liter air semalam

– Aduk rata dan saring, siap disemprotkan ketanaman.

b. Dengan ” Daun Mimba ”

– Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar.

– Rendam dalam 10 liter air semalam, aduk rata , saring dan siap untuk disemprotkan ke tanaman.

c. Untuk mengendalikan ” nematoda puru akar ” pada tanaman tembakau lakukan 15 -30 gr daun mimba kering atau 5 -10 gr biji mimba ditumbuk halus, kemudian diberikan untuk setiap lubang tanaman tembakau.

d. Untuk mengendalikan ” Jamur Fusarium dan Sclerotium “. sebanyak 2 -6 gr biji mimba ditumbuk lalu rendam selama 3 hari dengan air 1 liter.  Lalu disaring dan siap di semprotkan ke tanaman.

10.  Pestisida Nabati ” Srikaya dan Nona Seberang ”

Srikaya dan nona seberang mengandung annonain dan resin.  Efektif  untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.

Cara Pembuatan

– Tumbuk hingga halus 15 -25 gr biji srikaya/nona seberang

– Rendam dalam 1 liter air, 1gr deterjen , aduk rata dan biarkan 1 malam, kemudian saring dan siap disemprotkan ketanaman.

11.  Pestisida Nabati ”  Daun Gamal ”

Daun gamal mengandung Tanin.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Daun gamal bila ditambah dengan minyak tanah dan detergen akan dapat dipakai sebagai insektisida.  Penggunaan nya harus hati2 karena dengan adanya minyak tanah mengakibatkan tanaman terbakar dan bau bila mendekati panen.

12.  Pestisida  Nabati ” Daun Mimba dan Umbi Gadung “.

Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Cara Pembuatan

– Tumbuk halus 1kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, ditambah 20 liter air, 10 gr detergen dan aduk rata kemudian diamkan semalam, saring  dan siap untuk di semprotkan ke tanaman.

13.  Pestisida Nabati “Serbuk Bunga Piretrum ”

Serbuk bunga piretrum mengandung bahan “Piretrin “. Efektif untuk mengendalikan ulat.

Cara Pembuatan

– Rendan serbuk bunga piretrum sebanyak 25 gr dalam 10 liter air

– tambah 10 gr detergen, aduk rata dan biarkan semalam kemudian disaring dan siap disemprotkan ke tanaman.

Nah selamat mencoba ……  !!!  semoga bermanfaat …….!!!

Sumber :  – Sinar Tani  no: 3281

January 6, 2009 at 7:57 am 92 comments

MEMILIH PUPUK

Untuk memilih pupuk , maka harus lebih dulu mengenali tujuan dan target pemupukan. Pertanyaan yang sering muncul adalah ” Apa pupuk yang cocok untuk tanaman saya ” ?

pertanyaan seperti ini sering muncul dari orang yang bergelut dengan  masalah tanaman baik itu para pehobiis tanaman hias atau orang2  yang bergerak dalam usaha pembudi dayaan tanaman atau komoditas pertanian.

Banyak diantara mereka masih sering mencoba-coba berbagai macam pupuk  terlebih dahulu.  Kalau dapat yang tepat sih itu beruntung dan bagus,  akan tetapi yang terjadi justru banyak yang mubazir.

Mencoba memang penting akan tetapi bila tidak di imbangi dengan pengetahuan yang tepat hasilnya akan jadi sia-sia, karena bila pemberian pupuk  kurang tepat malahan akan berakibat tanaman akan menjadi mati.

Pada dasarnya pupuk fungsinya sama dengan pemberian nutrisi kepada tanaman.  Namun banyak orang yang tidak paham bagaimana sebaiknya pupuk itu di berikan, sehingga pupuk bisa di manfaatkan secara optimal dan bukan maksimal.  Kelebihan pemupukan adakalanya memberikan efek negatif  terhadap hasil.

Tanaman memiliki tiga fase pertumbuhan yaitu:

– Fase awal pertumbuhan/ pembibitan.

– Fase remaja / perkembangan.

– Fase dewasa / perkembang biakan.

Semua fase mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap pemberian pupuk.  Itu sebabnya langkah utama untuk meningkatkan produksi adalah mengetahui kebutuhan dan pemberian pupuk pada masing-masing fase pertumbuhan tersebut.

FASE AWAL PERTUMBUHAN (PEMBIBITAN)

Pada fase awal pertumbuhan, tanaman membutuhkan media yang baik dalam artian sudah tersedia semua unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman untuk dapat  segera diserap langsung.  di fase ini dianjurkan media sudah dilengkapi dengan pupuk kompos dapat berupa pupuk kandang maupun pupuk organik.

FASE  PERKEMBANGAN ( REMAJA )

Pada fase perkembangan, tanaman membutuhkan tambahan makanan yang banyak mengandung unsur hara N ( Nitrogen ).

fungsinya adalah untuk memicu pertumbuhan dan pembentukan zat hijau daun dimana tempat ini digunakan sebagai dapur untuk memasak hara makanannya.

FASE  PERKEMBANG BIAKAN ( DEWASA )

Pada fase ini tanaman sudah siap untuk berbunga dan berbuah sehingga di butuhkan energi yang banyak selain untuk pertumbuhan juga di pakai untuk perkembang biakannya.  Hara makanan yang di butuhkan adalah yang banyak mengandung unsur P (Phosfor) dan K (Kalium).  Fungsinya adalah untuk menguatkan bunga dan buah agar tidak mudah layu dan rontok.

Pada setiap fase , semua nutrisi tetap di butuhkan.  Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak pada fase perkembangan biakan.  Karena itu penggunaan pupuk yang mengandung nutrisi lengkap tetap harus di berikan pada setiap fase.

Agar pemberian pupuk efektif dan efisien, pengaplikasian pupuk perlu di cermati, misalnya pupuk akar ya … diberikan kedalam tanah dekat akar,  demikian pula untuk pupuk daun ya disemprotkan ke permukaan daun khususnya di balik daun karena di situlah letak stomata (mulut daun) jadi lebih terserap.

Sering kali cara pemakaian pupuk tidak sesuai dengan harapan, oleh sebab itu selain membaca pada label kemasan tentang kandungan nutrisi atau unsur haranya, perhatikan juga penggunaan serta cara aplikasinya, agar tanaman  dapat tumbuh dengan optimal.  Pilih lah pupuk yang semua unsur haranya sudah terkandung di dalamnya dan cara pengaplikasiannya mudah…… jadi tidak merepotkan…..

Nah… selamat memilih pupuk yang sesuai dengan tanaman anda!!!

December 16, 2008 at 6:30 am 6 comments

ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT)

Pemberian  hormon Pertumbuhan atau ZPT (zat pengatur tumbuh) dapat menjadikan tanaman rajin berbuah dan lebat, karena memang ZPT berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar , batang ,  daun, bunga dan buah.

Namun …. harus hati-hati  dalam penggunaanya, karena bila  pemakaiannya yang tidak tepat dosis  atau berlebih akan menyebabkan tanaman bukan bagus melainkan tanaman akan rusak bahkan akan mati.  Ini di sebabkan beberapa ZPT dapat berubah menjadi HERBISIDA bila takaran atau dosisnya terlalu banyak.

ZPT hanya bersifat merangsang, jadi pemakaiannya harus di iringi dengan pemupukan dalam porsi dan waktu yang pas pula.  Bila tanaman tidak mendapatkan jatah hara dalam porsi sewajarnya … maka pemberian ZPT akan menjadi sia-sia saja.

Solusi yang dapat kami berikan…. kebetulan pupuk BIO SUPER ACTIVE  ( pupuk BSA ) mempunyai komposisi yang sudah seimbang baik UNSUR  MAKRO,  MIKRO dan di dalam nya juga sudah terkandung ZPT.  Jadi sudah lengkap tinggal menggunakannya …… dimana pemupukan dapat dilakukan 1 minggu sekali maupun 2 minggu sekali sesuai dengan aplikasi tanamannya…. tidak perlu lagi direpotkan dengan pemberian pupuk yang lain2 juga jadwal kapan pemberian ZPT dan kekhawatiran  kelebihan dalam penggunaan ZPT nya.  Yang pasti pupuk BSA sudah lengkap dan seimbang komposisinya.

Dengan menggunakan pupuk BSA Insya Allah  semua dapat dilakukan dengan praktis dan hemat, disisi yang lain akan mendapatkan hasil yang memuaskan …. ..

Nah tunggu apalagi…. segera dapatkan pupuk BSA dan  Selamat Mencoba !!!

December 1, 2008 at 4:33 am Leave a comment

ROSELLA

Sudah banyak orang menulis tentang ROSELLA.  Mulai dari manfaatnya, isi kandungannya hingga cara pembudi-dayaannya.

ROSELLA dulu dikenal dengan nama FRAMBOZEN, ditemukan sebagai tanaman pagar dan masih kerabat “bunga sepatu”, dengan nama latin ” Hibiscus Sabdariffa ”  dan sekarang orang mengenalnya dengan nama Rosella.  Biasanya dimanfaatkan sebagai minuman seperti halnya bila membuat atau menyeduh teh.  Nah…jadilah sebutannya populer dengan nama  TEH  ROSELLLA.

MANFAAT dari ROSELLA  banyak yaitu : sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang, antiseptik juga dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi kekentalan darah, menstimulasi gerak peristaltik usus, melancarkan air seni (uretik), membasmi cacing (ontelmintic), menurunkan panas dan meluruhkan dahak.

ROSELLA adalah tanaman semusim, hanya mengalami 1 kali masa produktif.  Batang ROSELLA akan tumbh dari 1 titik tumbuh dan tumbuhnya relatif tinggi bisa mencapai 1-3 m, sedang lebarnya bisa mencapai 2 m. Dapat tumbuh disegala tempat baik dataran tinggi maupun dataran rendah dan akan optimal tumbuh dikisaran 20-34 derajat celcius.  Karena tanaman semusim, maka bila masa kembang telah berakhir harus diganti dengan tanaman ROSELLA yang baru agar dapat berproduksi kembali.

CARA MENANAM :

–  Siapkan lahan persemaian 1m x 1m , kemudian bila tanaman sudah berumur 1 bulan (15-20 cm)dapat di pindahkan ke lahan terbuka, bisa juga polibag atau pot dipakai sebagai penyiapan benih sampai umur 1 bulan.

–  Siapkan media tanam di lahan terbuka dengan membuat alur/bedengan setinggi 15-20 cm, kemudian di beri pupuk kompos (pupuk kandang) 2 kg/10 m2 dan terakhir buat jarak tanam 1×1 m.  Benih yang sudah berumur 1 bulan (15-20cm) siap dipindahkan dimedia tanam yang sudah dipersiapkan tadi.

PERAWATAN:

– Tanaman ROSELLA yang sudah berusia 1-2 bulan mulai di beri pupuk organik cair “Bio Super Active” yang disemprotkan ke batang dan daunnya saja setiap 2 minggu sekali dengan dosis 1/2 sdt (sendok teh) dalam 1 liter air.

–  Serangan hama dapat diatasi dengan ” Insektisida Alami “, tetapi ini sangat jarang terjadi.  Bila sudah dari awal menggunakan pupuk organik cair BSA (Bio Super Active).  Akan tetapi bila tanaman sudah terserang maka kita dapat menggunakan “Insektisida Alami” yang dapat kita buat sendiri dengan bahan-bahan sebagai berikut: * Daun Sambiloto ( Andrographidis paniculata )

* Daun  Mimba ( Azadirachta indica )

* 2 bahan ini di tumbuk ditambah air (100gr bahan dalam 5 lt air)

*  disaring, lalu disemprotkan ketanaman yang terserang 1minggu 1 kali.

–  Tanaman ROSELLA usia 3-4 bulan yaitu saat tanaman berbunga, hanya memerlukan air sedikit akan tetapi membutuhkan sinar matahari yang cukup,  ini berfungsi agar bisa mendapatkan kualitas dan kuantitas bunga yang maksimum.

PANEN  DAN  PASCA  PANEN.

– ROSELLA ( kelopak bunga ROSELLA ) dapat mulai di panen bila biji telah tua (3-4 bulan) yaitu pada saat kulit pembungkus biji majemuk berwarna coklat dan sedikit terbuka/membelah.

– Pemetikan dilakukan dengan gunting karena kelopak sulit di petik dengan tangan dan agar batang juga tidak rusak.  Batangnya dapat di manfaatkan sebagai tali rami.

– Panen dilakukan 3-4 kali atau selang 1-2 minggu.

– Kelopak yang telah terkumpul dicuci dengan air bersih lalu dijemur selama 2-3 hari.

– Kelopak yang berkualitas akan memiliki aroma sitrus yang khas saat kering dan saat direndam dengan air mendidih 100 derajat celcius warna merah dan rasa asamnya cepat larut.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ROSELLA mempunyai kandungan yang kaya anti-oksidan, dimana zat aktif yang paling berperan di dalamnya adalah :Gossypetin,  Antosianin,  Glucoside hibiscin. Antosianin inilah yang memberikan warna merah (pigmen alami) pada seduhan kelopak bunga ROSELLA.  Sedangkan fungsi dari antioksidan sendiri adalah dapat menangkal kerusakan ginjal, diabetes , jantung korener sampai kanker.   Jadi memang manfaat ROSELLA sangat banyak…. so tunggu apalagi… siapkan  media tanam….mulai lah menanam tanaman ini…. percayalah sangat mudah menanamnya

*) Arahkan Kursor pada gambar untuk mengetahui detil gambar.

October 23, 2008 at 4:41 am 6 comments

ANTI OKSIDAN

Sebaiknya kita tahu…. bahwa sayuran dan buah-buahan yang berwarna “Oranye” adalah kaya dengan Anti oksidan.

Kelompok-Kelompok Antioksidan

1. LUTEIN

Banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau.

2. LYCOPENE

Terdapat pada Tomat, Semangka, Jambu biji merah, Pepaya, Apricots, Anggur merah, Jeruk merah.

3. VITAMIN  A

Terdapat pada Ubi jalar, Wortel, Hati, Susu, Merah telur dan Keju.

4. VITAMIN  C

Terdapat pada buah-buahan dan Sayuran, Serealia, Daging sapi, Unggas dan Ikan.

5. VITAMIN  E

Terdapat pada Almond, Safflower, Mangga, biji-bijian , Brokoli, jagung, minyak kedelai dan kecambah gandum.

6.  MINERAL  SELENIUM

Terdapat pada beras dan gandum.

Bila ingin sehat dan mencegah penyakit kanker banyak-banyaklah makan makanan yang mengandung “ANTI OKSIDAN”.  Hindari makanan Junk-food.

October 7, 2008 at 5:39 am Leave a comment

MANFAAT MENGKONSUMSI SAYURAN

Seperti yang telah kita ketahui bersama mengkonsumsi sayuran adalah penting karena banyak mengandung vitamin, dimana vitamin – vitamin ini tidak dapat di buat oleh tubuh, sehingga kita harus mengkonsumsinya untuk memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh kita.

Apa saja khasiat yang terkandung dalam sayuran…… Di bawah ini adalah sebagian dari manfaat mengkonsumsi sayuran :

1. BAYAM

Bermanfaat untuk membersihkan kuman di usus dan memperbarui alat pencernaan makanan, sembelit, mencegah penyakit gusi, dan menghindarkan keguguran, impotensi serta kemandulan.

2. BAWANG  PUTIH

Membersihkan kuman diusus, menyembuhkan penyakit darah tinggi dan mengeluarkan racun – racun dalam tubuh.

3. BIT

Bermanfaat untuk pembuat sel darah merah, dapat membersihkan hati, ginjal dan kandungan empedu serta merangsang aktifnya kelenjar-kelenjar tubuh.

4. BROCOLI

Sebagai pembersih tubuh dan dapat mengurangi berat badan

5. KETIMUN

Banyak mengandung vitamin A, B, C, juga mengandung Potassium, Zat besi dan Magnesium, Silikon dan Khlor.  Selain itu juga bermanfaat untuk melancarkan buang air kecil.  Dapat bermanfaat menumbuhkan rambut.  Campuran sari Ketimun , Wortel dan Bit berguna untuk menyembuhkan penyakit Rematik.

6. KUBIS ATAU KOL

dapat menyembuhkan borok perut.

7. SELADA

Sebagai pembuat sel syaraf dan jaringan sel paru-paru, juga untuk pertumbuhan rambut, penyakit lambung dan perut.

8. SELEDRI

Membersihkan sisa-sisa makanan dalam usus, penguat urat syaraf dan pembuang CO2 dalam tubuh.

9. STROBERI

Pembersih muka yang terbaik, bila diminum setiap hari akan memberikan manfaaat dalam penyembuhan hati lemah, kulit yang terkelupas, sembelit, radang selaput lendir dan sebagai obat kuat terhadap kelenjar-kelenjar dan syaraf.

10. TOMAT

Bermanfaat untuk kesehatan mata, tulang dan gigi serta anti kanker.

11. WORTEL

Pelarut yang baik untuk borok dan kanker, melindungi susunan syaraf serta menghindari kemandulan.

Ini adalah sebagian dari manfaat mengkonsumsi sayuran .

Yang perlu diingat bila kita mengkonsumsi sayuran mentah harus di cuci  dengan bersih terlebih dahulu sehingga terhindar dari sisa2 pestisida sintetis yang masih menempel dalam sayuran . Maka sangat disaran kan untuk memakan sayuran organik dimana diusahakan yang menggunakan pupuk organik, pestisida nabati/biologi yang ramah lingkungan,  Ini akan lebih menjamin kesehatan kita.

Nah selamat mengkonsumsi sayuran yang sehat…….

September 3, 2008 at 4:12 am 4 comments

BAHAN BAKU KOMPOS

Seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya tentang cara pembuatan pupuk kompos, yang sekarang ini akan  saya tambahkan adalah tentang  BAHAN  BAKU  KOMPOS  yang dapat dibuat menjadi KOMPOS yang berkualitas.

Bahan Baku Kompos dapat di bagi menjadi:

SAMPAH  COKLAT (mengandung unsur C carbon tinggi)

Terdiri dari: Daun kering, Rumput kering, Serbuk gergaji serutan kayu, sekam padi,                                                  Kertas , Kulit jagung, Jerami, Tangkai sayuran.

SAMPAH  HIJAU (mengandung unsur N nitrogen tinggi)

Terdiri dari: Sayuran, Buah2an, Potongan rumput, Daun segar, Sampah dapur, Bubuk teh                                                  &kopi, Kulit telur, Pupuk kandang (feses ayam, itik, sapi dan kambing).

Bahan Yang kaya unsur Carbon ( C ) : mempunyai fungsi sebagai SUMBER ENERGI MAKANAN Bagi Mikroba , dan mempunyai tanda sebagai berikut: kering, kasar, berserat dan berwarna coklat.

Bahan yang kaya unsur Nitrogen ( N ) : dibutuhkan mikroba untuk tumbuh dan berkembang dan mempunyai tanda sebagai berikut bahan nya masih ada kadar airnya.

Sebaiknya dalam pembuatan pupuk kompos perbandingan penggunaan SAMPAH COKLAT : SAMPAH HIJAU =  3:1.  Dan bila hanya menggunakan sampah coklat saja maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengomposannya.

Bahan yang sebaiknya DIHINDARI untuk pembuatan pupuk kompos adalah:

-Daging , ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak, karena dapat mengundang serangga seperti lalat sehingga proses pengomposan akan menimbulkan belatung.

-Feses anjing, feses kucing ini dapat membawa penyakit.

-Tanaman gulma / yang berhama karena hama akan masih terkandung dalam kompos.

MASALAH YANG SERING TIMBUL DALAM PENGOMPOSAN

1. BAU AMONIAK

Penyebabnya adalah unsur Nitrogen yang tinggi (sampah hijau tinggi) solusinya yaitu menambahkan sampah coklat dan memasukan udara segar.

2. BAU ASAM, TENGIK, TELUR BUSUK

Penyebabnya kurang udara/ terlalu lembab solusinya adalah menambahkan udara segar, menambah sampah coklat dan kompos dibalik2 sampai bau hilang.

3. MENGEMPAL ATAU BANTAT, BAU TELUR BUSUK

Penyebabnya adalah terlalu lembab. terlalu basah dan kurang udara maka solusinya tambahkan sampah coklat, udara segar dan kompos dibalik2 sampai bau kurang sedapnya hilang .

4. KOMPOS KERING

Penyebabnya karena kurang air jadi solusinya ya basahi dengan air dan dibalik2 biar merata basahnya.

5.TIDAK PANAS ATAU PANAS HANYA ADA DI TENGAH

Penyebabnya wadah atau tumpukan terlalu kecil dan solusinya ukuran wadah minimal 100 ltr dan tumpukan ideal adalah 1m3.

6.TIDAK TERJADI PERUBAHAN, SUHU TETAP

Penyebabnya Nitrogen terlalu rendah , O2 rendah, kurang lembab solusinya tambahkan sampah hijau sehingg Nitrogen meningkat, kompos dibalik2 dan tambahkan air ini berfungsi untuk menambah udara atau O2.

7.BANYAK SERANGGA, BANYAK BELATUNG

Penyebabnya sampah dapur yang tidak ditutup, adanya sampah daging, ikan, susu dan santan solusinya tutup kompos dengan selapis tanah atau kompos lain atau sebaiknya bahan tersebut tidak dikomposkan.

Nah ini semua BAHAN BAKU KOMPOS yang dapat dipergunakan untuk pembuatan kompos , saya saran kan pilihlah bahan yang memang merupakan bahan yang terbuang dan banyak terdapat didaerah setempat. semoga berhasil…. dan SELAMAT MENYOBA

August 5, 2008 at 8:27 am 10 comments

BIOGAS sebagai pengganti ENERGI ALTERNATIF dan PRODUK SAMPING BIOGAS sebagai PUPUK ORGANIK CAIR

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin meningkat menjadikan para petani melirik peluang untuk menggantikan BBM dengan energi alternatif.  Salah satu energi alternatif itu adalah dengan menggunakan Biogas yang berbahan dasar Kotoran Ternak Segar (KTS) / feses ataupun limbah tahu yang dicampur dengan feses.

Bila sentral pertanian tersebut mayoritas adalah daerah peternakan sapi maka cukup dengan menggunakan KTS saja.  Akan tetapi bila bisa memanfaatkan limbah tahu seperti yang dilakukan para petani di Kabupaten  Klaten maka limbah tersebut dapat termanfaatkan dan ini dapat juga membantu untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan.

Tentu saja untuk mengelola Biogas dibutuhkan bahan dasar KTS dalam jumlah besar.  Untuk itu para petani di usahakan dapat mengembangkan secara bersamaan, sehingga kapasitas yang diperoleh akan semakin besar.  Dan ini bukan saja untuk kebutuhan memasak saja akan tetapi juga bisa untuk penerangan dll.

Sebagai contoh : Untuk DIGESTER  BIOGAS dengan ukuran 3 m3 dibutuhkan KTS sekitar 20 kg dan ini dapat                             menggantikan 1,5 lt MINYAK  TANAH dan dapat dipergunakan untuk MEMASAK  selama

2 jam.

KTS selain dipakai sebagai Bahan Baku BIOGAS, sisa ikutannya ( SLUDGE / lumpur ) dapat dimanfaatkan sebagai PUPUK ORGANIK, baik PADAT maupun CAIR.   SLUDGE ini telah mengalami fermentasi Anaerob oleh bakteri Metanogen sehingga bisa langsung digunakan untuk memupuk tanaman,  selain itu juga SLUDGE dapat digunakan untuk campuran PAKAN  IKAN terutama pakan ikan NILA atau MAS.

PROSES Terbentuknya SLUDGE

1. SLUDGE ( lumpur ) disaring dengan alat saring  lalu ditampung dalam drum plastik, dan untuk menambah kualitas POC ditambahkan tepung tulang atau tepung darah dan dibiarkan selama 7 hari.

2. Selanjutnya disaring kembali dengan kain bekas karung terigu dan di tampung lagi dalam drum plastik dan didiamkan selama 3-4 hari serta dipasang Aerator yang berguna untuk menghilangkan gas2 yang tertinggal.

3. Setelah itu Aerator dilepas dan didiamkan selama 2 hari agar partikel2 yang masih ada mengendap dan cairan yang dihasilkan menjadi bening.

4. Cairan bening inilah yang sudah siap untuk dipergunakan sebagai pupuk Organik Cair.

Proses pembuatan PUPUK ORGANIK CAIR dari kotoran ternak segar  dari awal hingga akhir membutuhkan waktu sekitar 20 s/d 27 hari dan gambaran nya adalah sebagai berikut:

KTS ( Kotoran Ternak Segar )—–>Bio reaktor ( Proses fermentasi 7-14 hr )—–>Gas BIO—->Penerangan dan Bahan Bakar Gas ( BBG ).

SLUDGE ( lumpur )+ bahan lain difermentasikan 7 hari—-> saring—->dipasang aerator selama 4 hr agar gas2 hilang—–> diendapkan 2hr—-> cairan bening siap jadi POC

July 28, 2008 at 10:00 am 16 comments

Older Posts


May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031