Archive for March, 2009

PUPUK ORGANIK GRANUL

LANGKAH – LANGKAH  PEMBUATAN  PUPUK  ORGANIK  GRANUL

– PENGERINGAN  BAHAN

– PENGGILINGAN  dan  PENGAYAKAN

– PENAMBAHAN  BAHAN-BAHAN  LAIN

– GRANULASI

– PENGEMASAN

PENGERINGAN  BAHAN

Langkah pertama adalah pengeringan.  Kompos ini harus di keringkan terlebih dahulu.  Pengeringan dapat di lakukan dengan cara di jemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering (rotary dryer).  Kadar air kompos kering kurang lebih <20 %.  Lebih kering lebih bagus.

Bahan pupuk organik yang digunakan bisa dibuat dari pupuk kandang.  Tapi perlu diingat pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah ” matang ” bukan yang baru keluar dari binatang nya.  Bisa juga menggunakan kompos,  baik kompos dari limbah pertanian,  kompos dari sampah organik, atau humus yang langsung diambil dari tanah.

PENGGILINGAN  dan  PENGAYAKAN

Kompos yang sudah kering kemudian di giling dengan mesin giling.   Atau ditumbuk saja juga bisa.  Tingkat kehalusan kompos yang diperlukan minimal 80 mesh.  Kompos halus ini kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh atau 100 mesh.  Sisa bahan yang tidak lolos ayakan dikembalikan ke alat penggilingan.

PENAMBAHAN  BAHAN-BAHAN  LAIN

Apabila diperlukan dapat pula ditambahkan beberapa bahan lain.  Beberapa bahan yang sering ditambahkan adalah pupuk anorganik untuk meningkatkan kandungan hara N, P, K  atau hara mikro lainnya.  Dapat pula ditambahkan dengan asam humat atau asam fulvat atau hormon perangsang pertumbuhan tanaman.  Apabila memungkinkan dapat pula ditambahkan dengan mikroba – mikroba.  Hanya tidak semua mikroba bisa ditambahkan ke dalam pupuk granul.  Banyaknya bahan yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap perusahaan.  Jenis dan dosis ini merupakan “rahasia perusahaan” masing-masing..  Ibaratnya masakan, jenis masakan bisa sama tetapi ramuannya bisa ber beda-beda untuk setiap koki.

GRANULASI

Setelah semua bahan siap, langkah berikutnya adalah pembuatan granul.  Granul dapat dibuat dengan berbagai cara.

Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan nampan biasa.  Biasanya ini untuk membuat granul skala kecil atau skala rumah tangga.  Bahan yang digunakan sekitar 300 gr – 500 gr.  Caranya, bahan dimasukkan ke dalam nampan, ditambahkan air + perekat (jika perlu).  Kemudian nampan di goyang-goyang sampai terbentuk granul.  Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah penambahan air /perekat.  Jumlahnya harus pas, tidak boleh berlebih atau terlalu sedikit.  Disinilah seninya membuat granul.

Alat lain yang juga dapat di gunakan untuk membuat granul adalah “MOLEN” pengaduk semen.  Alat ini biasanya digunakan oleh para tukang batu untuk membuat rumah dan dapat di peroleh di toko-toko penjual alat bangunan.  Prinsip kerjanya sama seperti cara di atas.  Pertama masukkan bahan ke dalam molen.  Hidupkan mesinnya.  Sambil di putar-putar, masukkan air sedikit demi sedikit ke dalam molen hingga terbentuk granul.  Setelah granul terbentuk, isi molen dapat di tuang.

Alat lain yang khusus di buat untuk “Granulasi” adalah  PAN  GRANULATOR .  Alat ini berbentuk piringan yang berputar.  Prinsip kerjanya masih sama dengan cara nampan di atas.  Ukuran piringan bisa ber macam-macam.   Ada yang ukuran 1 m maupun 2.5 m.

PENGEMASAN

Setelah granul terbentuk, granul ini perlu di ayak untuk mendapatkan ukuran granul yang seragam.  Ukuran ayakan tergantung pada ukuran granul yang akan di buat.  Kemudian baru dapat di kemas.  Ukuran kemasan dapat bermacam-macam . Untuk ukuran kecil dapat menggunakan plastik dikemas dalam ukuran 1 Kg,  5 Kg,  10 Kg.   Untuk ukuran besar dapat menggunakan karung ukuran 25 Kg – 30 Kg.  Kemasan biasanya terdiri dari 2 bagian, bagian luar dan bagian dalam (inner).  Kemasan bagian luar di beri merek/ nama/ logo perusahaan.  Nah siap di pasarkan ….

sumber : Isroi

March 25, 2009 at 4:05 am 12 comments

PESTISIDA HEWANI

Pestisida hewani tidak sepopuler pestisida nabati,  bagi para peternak sapi dapat memanfaatkan urin sapi nya untuk dibuat pestisida hewani khususnya untuk pengaplikasian hama penyakit padi.

BAGAIMANA CARA MEMANFAATKANNYA

Pengaplikasian urin sapi dapat dilakukan secara tunggal maupun secara majemuk yaitu dicampur dengan bahan ramuan pestisida nabati.

RAMUAN 1.  TUNGGAL

Pestisida ini diaplikasikan dalam bentuk tunggal.

Sebelum di gunakan , urin sapi tersebut harus diendapkan terlebih dahulu dalam bak terbuka selama 2 minggu agar terkena sinar matahari.  Setelah itu urin sapi diencerkan dengan 6 bagian air.  Selanjutnya, larutan urin sapi ini dapat digunakan untuk pengendalian penyakit  BERCAK  COKLAT  dan  BLAST  (penyakit pada tanaman padi gogo yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae,  daun tampak berbecak seperti belah ketupat).

RAMUAN 2 . MAJEMUK

Pestisida hewani ini dibuat dengan bahan urin sapi yang dicampur dengan bahan ramuan pestisida nabati.

Bahannya : – urin sapi 2 liter,  daun mimba 1 genggam,  daun tembakau 1 genggam,  kunyit 1 genggam dan air 12 liter.

Cara pembuatannya : daun mimba, daun tembakau dan kunyit dihaluskan kemudian ditambahkan dengan air 12 liter dan didiamkan selama 14 hari.  Selanjutnya air rendaman ramuan disaring dan dicampur dengan 2 liter urin sapi.   Sebelum digunakan urin sapi sudah diendapkan terlebih dahulu selama 14 hari.  Maka jadilah pestisida hewani ini.  Cara pemakaiannya di semprotkan ke tanaman padi yang terserang penyakit TUNGRO  atau  BERCAK COKLAT  tanpa harus diencerkan lagi.

EFEKTIVITAS  PENGGUNAAN  PESTISIDA  HEWANI

Supaya penggunaan pestisida hewani dari cairan urin sapi dapat bekerja lebih efektif maka diusahakan digunakan tepat waktu dan tepat sasaran yang dibidik.   Jangan melakukan penyemprotan  pada waktu hujan jadi pada waktu sudah terang sehingga efektifitas bekerja obat untuk memberantas hama penyakit dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu penyemprotan dilakukan sebelum hama penyakit berkembang lebih banyak.  Dan usahakan penyemprotan benar-benar tertuju pada hama penyakit yang akan menyerang / mengganggu tanaman padi tersebut.

Nah ini tadi manfaat dan penggunaan  urin sapi yang diaplikasikan sebagai PESTISIDA  HEWANI untuk tanaman padi yang terserang penyakit TUNGRO  dan BLAST.

Semoga bermanfaat !!! dan selamat mencoba !!!

sumber : Sinar Tani

March 24, 2009 at 7:32 am 27 comments

TERAPI JUS UNTUK DIABETES

Macam aneka resep jus yang dapat dipakai untuk terapi  “Diabetes”

1.  JUS  APEL  STROBERI  SIRSAK

Bahan : 150 gr apel,  100 gr stroberi,  100 gr sirsak,  air dan es batu secukupnya.

2.  JUS  JAMBU  ROSELLA  MERAH

Bahan :  200 gr jambu biji merah,  10 kelopak rosella segar,  1 sdt madu, air dan es batu secukupnya.

3.  JUS  TOMAT  LIDAH  BUAYA

Bahan : 150 gr tomat, 100gr apel, 100 gr lidah buaya, 1buah jeruk nipis, air dan es batu secukupnya.

4.  JUS  APEL  ROSELLA  MERAH

Bahan : 6 kelopak rosella segar, 1 buah apel, garam sedikit, jeruk nipis, gula non kalori, 200 ml air matang dan es batu seculupnya.

5.  JUS  APEL  BUAH  NAGA

Bahan :  1/2 butir buah naga, 1 buah apel, jeruk nipis, gula non kalori, 200 ml air matang dan es secukupnya.

6.  JUS  BELIMBING  ROSELLA  MERAH

Bahan : 3 kelopak rosella merah segar, 1/2 buah belimbing, 1 buah apel, garam sedikit, gula non kalori, air matang 200 ml .

7.  JUS  PEGAGAN

Bahan : 9 lembar pegagan segar, garam sedikit, gula non kalori , air matang 200 ml.

Jus sebaiknya di buat dari buah yang segar dan bersih …… diminum 3 kali sehari  masing-masing 1 gelas sebelum atau sesudah makan…..

Selamat  Menikmati …………… sumber : Agrina.

March 19, 2009 at 5:21 am Leave a comment

DECOMPOSER ” BIO SUPER ACTIVE “

Tulisan saya bulan Februari kemarin mengulas Pupuk Organik Cair  ” Bio Super Active”   ( POC  BSA ).  Sekarang saya akan mengulas Decomposer ” Bio Super Active ”  ( DEC  BSA ).

Apa yang dimaksud dengan Decomposer…………..

DECOMPOSER  :

–     Adalah hasil pengkulturan  MIKRO ORGANISME  tanah dan tanaman.      Dimana sebagian besar mikro organismenya  dalam bentuk zemogenik yang mampu mengaktifkan proses biokimiawi pada limbah organik.

–     Fungsinya  karena ada mikro organisme yang menguntungkan maka dapat mempercepat proses dekomposisi (peruraian), menetralisir bau tidak sedap dan mampu memperbaiki tanah yang terdegradasi sehingga dapat mendorong terciptanya sistem pertanian yang berkesinambungan.

BAKTERI  apa saja yang terkandung dalam  DECOMPOSER   BSA :

– Lactobacillus sp               – Bakteri Azetobacter

– Sacharomyces                  – Bakteri Actinomycetes

– Streptomyces                    – Bacillus sp

– Bakteri Rizobium sp        – Ragi

KOMPOSISI  DECOMPOSER  BSA:

Aquades,  molase,  ekstrak gula murni,  hara makro dan mikro serta mikrobia.

MANFAAT  DAN  KEUNGGULAN  DECOMPOSER  BSA :

1. Dapat di gunakan sebagai inokulasi bakteri Rhizobium sp pada tanaman kedele atau kacang-kacangan.

Caranya:  – 30 cc  DEC  BSA dicampurkan dengan air 100 cc – 200 cc, tuangkan pada 1kg benih kedele,  aduk merata sampai menempel pada permukaan benih kedele,  diamkan 5 – 10 menit ( dikering anginkan ), benih siap di tanam.

2.  Menetralisir kadar racun tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida.

3.  Menetralisir pH tanah.

4.  Menguraikan bahan organik menjadi senyawa dasar hara yang siap di serap tanaman.

Caranya untuk point 2, 3, 4 :

5 cc  DEC  BSA  dicampur dengan air 1 liter, kemudian disemprotkan secara merata pada saat pengolahan tanah  atau 5 – 15 hari sebelum dilakukan penanaman.  ( kebutuhan  DEC  BSA 1 -2 liter per ha ).

5.  Digunakan sebagai aktivator dalam proses pembuatan kompos.

Caranya:

5 cc – 10 cc  DEC  BSA dicampur dengan air 1 liter, semprotkan secara merata pada bahan organik ( seresah, limbah ternak, jerami dll ), peram selama 5-7 hari agar terjadi fermentasi sebelum digunakan di lahan penanaman.  ( kebutuhan DEC  BSA 1 -2 liter per ton bahan organik ).

6.  Sebagai media stater pembuatan pestisida nabati.

Caranya:

500 cc DEC  BSA  campurkan untuk setiap 10 liter air aquades ( air matang ) kemudian masukkan bahan pembuat pestisida nabati lainnya,  fermentasikan selama 15 hari,  saring dan siap digunakan.

7.  Menetralisir air dari zat yang merugikan di tambak/kolam,  sehingga dapat menyehatkan dan menekan tingkat kematian ikan/udang.

caranya:

Tuangkan 5 liter DEC  BSA  untuk setiap 5000 – 10 000 m3 air pada tambak/ kolam, diberikan secara rutin 1 – 2 bulan sekali.

8.  Dengan cepat menetralisir bau busuk pada limbah buangan organik baik padat maupun cair ( limbah ternak, pabrik, hotel, rumah sakit, sampah kota dll ).

Caranya :

20 cc DEC  BSA  di campurkan dengan air 1 liter , diamkan selama 5 menit, semprotkan secara merata ke seluruh bagian limbah atau sumber bau,  dalam tempo relatif singkat bau akan hilang / netral.

9.  Menurunkan kapasitas tinja dalam septik tank sehingga WC tidak cepat penuh dan menghilangkan bau.

Caranya:

5 cc  DEC  BSA  dicampurkan dengan 1liter air bersih,  tuangkan ke dalam kloset, lakukan pada malam hari saat tidak ada aktivitas.  Sebaiknya lakukan secara rutin 2 minggu sekali agar septik tank tidak cepat penuh dan berbau.

– Bila septik tank penuh, maka tuangkan 500 cc  DEC  BSA kedalam kloset 1 bulan sekali, dilakukan pada  malam hari saat tidak ada aktivitas,  agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dilakukan perlakuan sebanyak 4 bulan  berturut – turut.

10.  Dengan cepat menghilangkan dan menetralisir kuman disentri, typus dan kholera pada air sumur yang berdekatan dengan WC / septik tank sehingga kualitas air aman untuk di konsumsi.

Caranya :

500 cc  DEC  BSA  tuangkan kedalam sumur dan biarkan berkembang kedalamnya.

Demikian uraian dari produk  DECOMPOSER   BIO  SUPER  ACTIVE,  banyak manfaat yang dapat digunakannya…. khususnya masalah perkotaan dan rumah tangga  yaitu sampah dan kebersihan lingkungan….. bila untuk pertanian lebih banyak digunakan untuk inokulasi benih kacang-kacangan dan pengolahan tanah yang sudah jenuh dengan penggunaan pupuk kimia atau pupuk anorganik,  juga bagi peternakan dan perikanan  dapat dipakai sebagai  sanitasi lingkungan.

Nah…. selamat mencoba …..

March 4, 2009 at 10:11 am 35 comments


March 2009
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031