BIOGAS sebagai pengganti ENERGI ALTERNATIF dan PRODUK SAMPING BIOGAS sebagai PUPUK ORGANIK CAIR

July 28, 2008 at 10:00 am 16 comments

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin meningkat menjadikan para petani melirik peluang untuk menggantikan BBM dengan energi alternatif.  Salah satu energi alternatif itu adalah dengan menggunakan Biogas yang berbahan dasar Kotoran Ternak Segar (KTS) / feses ataupun limbah tahu yang dicampur dengan feses.

Bila sentral pertanian tersebut mayoritas adalah daerah peternakan sapi maka cukup dengan menggunakan KTS saja.  Akan tetapi bila bisa memanfaatkan limbah tahu seperti yang dilakukan para petani di Kabupaten  Klaten maka limbah tersebut dapat termanfaatkan dan ini dapat juga membantu untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan.

Tentu saja untuk mengelola Biogas dibutuhkan bahan dasar KTS dalam jumlah besar.  Untuk itu para petani di usahakan dapat mengembangkan secara bersamaan, sehingga kapasitas yang diperoleh akan semakin besar.  Dan ini bukan saja untuk kebutuhan memasak saja akan tetapi juga bisa untuk penerangan dll.

Sebagai contoh : Untuk DIGESTER  BIOGAS dengan ukuran 3 m3 dibutuhkan KTS sekitar 20 kg dan ini dapat                             menggantikan 1,5 lt MINYAK  TANAH dan dapat dipergunakan untuk MEMASAK  selama

2 jam.

KTS selain dipakai sebagai Bahan Baku BIOGAS, sisa ikutannya ( SLUDGE / lumpur ) dapat dimanfaatkan sebagai PUPUK ORGANIK, baik PADAT maupun CAIR.   SLUDGE ini telah mengalami fermentasi Anaerob oleh bakteri Metanogen sehingga bisa langsung digunakan untuk memupuk tanaman,  selain itu juga SLUDGE dapat digunakan untuk campuran PAKAN  IKAN terutama pakan ikan NILA atau MAS.

PROSES Terbentuknya SLUDGE

1. SLUDGE ( lumpur ) disaring dengan alat saring  lalu ditampung dalam drum plastik, dan untuk menambah kualitas POC ditambahkan tepung tulang atau tepung darah dan dibiarkan selama 7 hari.

2. Selanjutnya disaring kembali dengan kain bekas karung terigu dan di tampung lagi dalam drum plastik dan didiamkan selama 3-4 hari serta dipasang Aerator yang berguna untuk menghilangkan gas2 yang tertinggal.

3. Setelah itu Aerator dilepas dan didiamkan selama 2 hari agar partikel2 yang masih ada mengendap dan cairan yang dihasilkan menjadi bening.

4. Cairan bening inilah yang sudah siap untuk dipergunakan sebagai pupuk Organik Cair.

Proses pembuatan PUPUK ORGANIK CAIR dari kotoran ternak segar  dari awal hingga akhir membutuhkan waktu sekitar 20 s/d 27 hari dan gambaran nya adalah sebagai berikut:

KTS ( Kotoran Ternak Segar )—–>Bio reaktor ( Proses fermentasi 7-14 hr )—–>Gas BIO—->Penerangan dan Bahan Bakar Gas ( BBG ).

SLUDGE ( lumpur )+ bahan lain difermentasikan 7 hari—-> saring—->dipasang aerator selama 4 hr agar gas2 hilang—–> diendapkan 2hr—-> cairan bening siap jadi POC

Entry filed under: Tips & Trik.

TIPS MEMBUAT TEMPE BAHAN BAKU KOMPOS

16 Comments Add your own

  • 1. Danan E C, ST  |  October 14, 2008 at 6:17 pm

    Saya Danan, 29 Th,
    saya seorang pengusaha muda (UKM)
    Jauh sebelum orang meributkan efisiensi energi dan energi alternatif, kami sudah melakukan penelitian selama 6 Tahun terakhir tentang tungku sekam, dan baru kami jual secara masal setelah saya memutuskan untuk usaha sendiri 2 tahun yang lalu.

    modal awal kami 1,5 jt waktu itu, Alhamdulillah setelah mulai lancar kami berhasil menjual 23 unit tersebar dari Banyuwangi hingga Tegal.

    hari ini saya membaca berita dari liputan enam (14 oktober 2008) tentang kayu sebagai bahan bakar alternatif ungulan, saya antara antara mendukung dan menolak pendapat ini. Mendukung karena mungkin menciptakan lapangan kerja baru, menolak karena sebetulnya ada yang lain selain kayu yang juga ungulan yang mungkin tidk merusak ekosistem alam akibat penebangan kayu yang berlebihan. bahan bakar dari produk yang kami buat adalah dari sekam, serbuk kayu, tempurung kelapa, ampas tebu, serabut kelapa, jerami kering bahkan daun kering. coba dibandingkan, lebih baik mana dibandingkan dengan kayu.

    saya pikir didepan mata kita sudah tersedia sumber energi terbaharui dengan sangat murah, cuman mungkin orang indonesia saja yang kurang mau tahu. di desa tempat saya tinggal para penduduk mulai kami pengaruhi sedikit demi sedikit untuk meninggalkan elpiji dan beralih ke tungku sekam rumah tangga buatan kami. pertimbangannya simple, karena faktor kebisaan dan perasaan kalo elpiji naik lagi gimana, sedangkan sekam, jerami dam serbuk kayu melimpah didesa kami. kalo dikota mungkin teknologi ini belum bisa diterima. Yang dikawatirkan selama ini kalo timbul polusi asap dari pembakaran, kami sudah bisa atasi, artinya bebas polusi asap.

    cuma, kami hanya sebuah UKM dengan masalah klise.
    Mohon Kami diberikan Informasi tentang program
    yang berkaitan dengan Tungku sekam yang kami produksi

    Bagaimana caranya untuk menjalin kerjasama agar produk kami dapat dinikmati lebih luas oleh semua masyarakat

    untuk informasi keseriuasan kami bisa diperoleh dari
    http://www.santosorising.com

    Kami bersedia memberikan informasi tambahan yang mungkin diperlukan

    Terimakasih

    Danan Eko Cahyono, ST

    Reply
  • 2. luki2blog  |  October 15, 2008 at 6:41 am

    Pertama saya ucapkan terima kasih telah mampir ke web blog saya dan saya membaca apa yang menjadi masalah dari produk yang mas danan produksi yaitu Tungku sekam. Sungguh suatu produksi yang ramah lingkungan… karena dapat memanfaatkan hasil limbah yang tidak terpakai lagi, khususnya di pedesaaan yang begitu banyak limbah terbuang.

    Itu sudah bagus mas.. kalau dibandingkan dengan kayu…saya akan mendukung produksi mas Danan… karena seperti yang mas tuliskan…memang benar kayu akan habis kalau kita tidak menanamnya lagi dan ini pun di butuhkan waktu yang lama. sedang…bahan2 yang disebutkan mas danan untuk Tungku sekam..adalah bahan yang terbuang dan banyak terdapat pada sentra pertanian… jadi ini memang cocok dipergunakan untuk para pengguna yang berada di pedesaan tidak tertutup dengan para pengguna yang berada di perkotaan … apalagi bila sudah bisa mengatasi masalah polusi asapnya… tentunya ini dapat lebih luas lagi diterima di kalangan pengguna perkotaan.

    Yang menjadi masalah sekarang adalah tentang marketingnya…saya hanya bisa menyarankan bagaimana bila mas danan… lebih sering atau aktif untuk mengikuti pameran2 yang di adakan baik yang di pusat maupun yang di daerah. Cari info2 pameran di kementerian UKM, Dep Perindustrian, Dep Perdagangan maupun Dep Pertanian juga Pemda setempat. Apalagi kalau produknya bagus pasti akan mendapatkan tempat.

    Sebagai contoh saya bergerak dibidang pupuk organik cair…saya berhubungan dengan Dep Pertanian.. dan disana terbentuk suatu Asosiasi Pasar Tani yang menjual produk2 pertanian dari sarana pertanian, hasilnya sampai ke Pasca panennya.. dan ini tidak di pungut bayaran bila berpameran. Selain itu juga merambah kepameran atau masuk ke organisasi2 kewanitaan seperti PKK maupun Dharma Wanita Juga Dharma Pertiwi dll. disini akan lebih mudah lagi khususnya lingkungan PKK melalui jalur RT dan RW sampai ketingkat kelurahan. Ibu2 RT tentu akan semangat bila mengetahui kegunaan Tungku Sekam ini yang hemat energi dan biaya..

    Nah mas Danan ini hanya sekelumit contoh dari marketing di perkotaan … kita tetap menjalankan door to door karena akan lebih mengena sasaran.. juga acara arisan2 yang diadakan oleh ibu2 maupun di pengajian2.
    Saya rasa sementara hanya ini dahulu yang dapat saya saran kan.. Insya Allah ada manfaatnya. Terima kasih.
    Wassalam
    Luki Asnan

    Reply
  • 3. helan  |  April 14, 2009 at 11:51 am

    Saya rasa bahasan yang amat menarik mengenai pemanfaatan sumber energi alternatif, masih sangat banyak orang yang belum tau kalu disekitarnya ternyata terkandung sumber energi yang melimpah yang belum dimanfaatkan. Dan tentunya menjadi harapan kita bersama agar kebijakan-kebijakan pemerintah turut mendukung terus pengembangan sumber energi alternatif ini. Kalau tidak demikian, maka kita akan sangat ketinggalan dengan tetangga sebelah. Saya rasa sudah banyak contoh, dimana negeri ini punya banyak pemikiran yang bagus-bagus….eee…ternyata diserobot. Tetangga sebelah sudah bikin kebun jarak loo….kita kapan?saya turut mendukung apa yang sudah ditulis mbak/mas. Mudah-mudahan negeri kita semakin maju dengan Energi alternatifnya…

    Reply
  • 4. luki2blog  |  April 15, 2009 at 5:55 am

    Terima kasih mbak Helan sudah mampir di web blog saya….juga dukungannya sangat berarti bagi kita semua ..dalam memajukan negara tercinta ini…. sukses juga untuk mbak Helan….
    salam
    Dewi lukitaningsih

    Reply
  • 5. KushaBS  |  September 13, 2009 at 3:41 pm

    Apa benar kalau dari BioGas ini sudah dapat dibuat dalam bentuk cair?
    Kalau sudah, tentu teknologinya pasti ruwet dan perlu dana yang sangat mahal.
    Mohon pencerahannya.

    Reply
  • 6. luki2blog  |  September 28, 2009 at 5:25 am

    Salam kenal pak Kusha BS

    Terima kasih sudah mampir di web blog saya, maaf baru bisa di balas…
    mungkin yang di maksud bukan dari biogas ke bentuk cair pak…
    disini yang dimaksud adalah kotoran hewan yang dimanfaatkan menjadi poc (PUPUK ORGANIK CAIR) .
    dengan cara di fermantasikan ….. sehingga bisa menghasilkan kompos berupa cairan.
    Saya rasa itu yang dapat saya sampaikan.

    Salam
    Dewi Lukitaningsih

    Reply
  • 7. Martien F  |  October 22, 2009 at 8:37 am

    tolong posting khusus tentang kegunaan biogas ya kalo ada
    buat tugas sekolah
    ^_^

    Reply
  • 8. luki2blog  |  October 26, 2009 at 8:04 am

    Terima kasih martien sudah mampir di web blog saya….

    untuk masalah biogas…. banyak sekali yang sudah di tulis di blog2 nah silakan berselancar saja untuk membuat tugas sekolahnya ya.

    salam
    Dewi Lukitaningsih

    Reply
    • 9. galau  |  June 20, 2012 at 4:55 am

      ya sama2

      Reply
  • 10. Marlin  |  February 21, 2010 at 9:06 am

    K, blh sy bertanya.
    Apa yang dimaksud dengan tepung tulang dan tepung darah?
    Dan aerator yg digunakn untuk pupuk contohny apa ya k?

    Reply
  • 11. luki2blog  |  February 22, 2010 at 3:33 am

    Terima kasih marlin sudah mampir di web blog saya

    Tepung Tulang : tepung yang di buat dari tulang2 hewan yang digiling dan di ayak dan jadi lah tepung tulang yang bermanfaat untuk pakan ternak. sebagai sumber mineral (Ca).

    Tepung darah : darah dari penampungan tempat pemotongan hewan di jadikan didih kemudian di giling , dikeringkan dan di ayak maka jadilah tepung darah ..inipun bermanfaat bagi pakan ternak sebagai sumber protein..

    Aerator : berfungsi sebagai pertukakaran udara dalam pembuatan pupuk kompos …nah bisa saja di gunakan pralon yang tengahnya di beri lubang2 agar udara dapat bebas bertukar di dalamnya..

    Reply
  • 12. ratna  |  October 7, 2010 at 9:04 am

    mb maaf saya mau nanya..
    berapa pemberian atau dosis tepung tulang dan tepung darah pada pupuk cair

    terima kasih

    Reply
  • 13. luki2blog  |  October 12, 2010 at 7:10 am

    1liter sludge ditambah 3-5 gr tepung tulang atau tepung darah
    Semoga berhasil ya …selamat mencoba.

    Salam
    Dewi Lukitaningsih

    Reply
  • 14. dedi  |  October 13, 2010 at 4:17 am

    bu saya bisa konsultasi sama ibu mengenai pembuatan bakteri anaerob untuk pengolahan limbah tahu cair

    Reply
  • 15. warsidi  |  December 8, 2010 at 9:13 am

    dimana saya bisa beli peralatan untuk membuat bio gas

    Reply
  • 16. luki2blog  |  December 9, 2010 at 7:32 am

    caba hubungi bapak Johan Pambudi no tlp.081330660085

    Reply

Leave a reply to Marlin Cancel reply

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


July 2008
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031