PEMULIA TANAMAN DIMANA KAU BERADA?

April 29, 2013 at 3:57 am 6 comments

PEMULIA TANAMAN
Posted on 6 April 2012 by NURMANIHSAN

PEMULIA TANAMAN DIMANA KAU BERADA?
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )

Salah satu impian saya adalah menghasilkan benih padi unggul baru. Walau bukan seorang pemulia tanaman dng gelar Doktor tapi saya ingin bisa melakukan atau menghasilkan benih unggul yang bisa dinikmati oleh petani lain.

Apakah bisa? bila kita usaha, apapun bisa kita lakukan. Tentunya dengan kerja keras dan kerja cerdas. Mengapa saya katakan ini? saya merasa tertantang dengan seorang petani yang cuma lulusan SMP tapi keahliannya dalam hal pemulian tanaman padi setara dengan para doktor, bahkan dalam beberapa hal bisa melebihinya.

Siapakah dia? Dia adalah Ito Sumitro ( 56 tahun) petani yang aktif di kelompok tani Di Dusun Kalensari. Pembaca bisa lihat orangnya di youtube bisa dewek jilid 5.

Di dalam Tribun JABAR, disebutkan

Ketika petani lainnya sibuk berburu benih unggul padi hibrida saat musim tanam tiba, Ito Sumitro justru menempuh cara berbeda. Ia memilih padi lokal yang kemudian ia silangkan menjadi varietas unggul.

Hasil kerja Ito, dipamerkan pada pertemuan kelompok tani se-Jabar di Desa Talagasari, Kecamatan Kawali, Ciamis, belum lama ini. Saat itu Ito memboyong tanaman padi dalam pot (parepot) hasil persilangannya pada setiap musim tanam (MT).

“Ini hasil kawin silang turunan kedelapan dari padi Jalawara dan padi gundul atau sriputih. Keduanya jenis padi lokal Indramayu,” kata ayah empat anak yang kini tinggal di Dusun Kalensari RT 01 RW 01, Desa Kalensari, Kecamatan Widasari ini.

Suami dari Ny Jamilah ini lantas bercerita, varietas unggulan turunan kedelapan atau biasa dikenal dengan F-8 itu tak didapatkannya dengan mudah. Itu hasil kerja kerasnya selama lima tahun. “Hasil dari 54 kali persilangan pada 10 kali musim tanam di tiga petak sawah seluas 500 tumbak di Dusun Kalensari,” kata jebolan SMP ini.

Ito mengaku, bulir padi hasil setiap persilangan tersebut disimpannya secara khusus dalam bungkus plastik yang diberi etiket.

“Hasil F-8 ini cukup menggembirakan. Panjang malainya sampai 52 sentimeter dengan jumlah bulir padi per malai mencapai 702 butir. Ini bulir padi yang paling banyak yang pernah saya temukan selama menjadi petani. Usia tanamnya 100 hari, lebih pendek dari usia padi normalnya yakni 115 hari. Keunggulan lainnya, padi ini tidak terlalu banyak membutuhkan air,” papar Ito bangga.

Coba bayangkan, Pak Ito cuma lulusan SMP. Bahkan lanjutan dari tulisan tsb

“Di Indonesia kini hanya ada 6 orang yang punya sertifikat sebagai pemulia varietas padi. Dua orang berasal dari petani, sementara empat lainnya dari balai penelitian dan perguruan tinggi. “Petani lain yang jadi pemulia itu adalah Pak Warsiah. Ia rekan saya di Dusun Kalensari.” Walau hanya tamatan SMP, dalam ilmu perpadian, Ito Sumitro memang sudah pakar. Keahliannya mungkin setara dengan tamatan S-3 setingkat doktor.”

Dari uraian di atas ada yang saya ingin kementari,

Pertama, Institusi pendidikan ternyata bukan satu-satu sarana belajar. Bahkan bila seseorang atau sekelopok orang diajarkan dengan seorang yang pakar seperti DR. Buang Abdullah ( Pemulia BB Padi ) maka kemudian mereka langsung menjadi pelaku utama maka bisa menghasilkan pakar pemulia tanaman.

Kalau di Indonesia yang punya sertifikat cuma 6 insan, 2 diantaraya adalah hasil didikan di luar institusi pendidikan formal. Kemana para sarjana pertanian, lulusan S-2 dan S-3 yang telah didik oleh institusi pendidikan kita. Padahal mereka telah bertahun-tahun kuliah dan menghabiskan banyak dana dan waktu?

Dan yang luar biasa adalah bila Pak Ito dan Pak Warsiah bisa menciptakan atau mencetak para petani lain agar bisa menjadi pemulia tanaman. Dan itu sudah dilaksanakan oleh Pak Prof. Ito (kerena kepakarannya saya sebut saja Prof, boleh kan?)

“Sekarang, murid-murid saya sudah banyak. Sekarang ada 500 petani yang mengikuti langkah saya,” ujar Ito.

Dan bila, 500 petani ini bisa sukses. Saran saya mereka-mereka ini disebar di seluruh provinsi di Indonesia buat mengajar petani lain. Atau mengajar para THL seperti saya dan yang lainnya supaya bisa jadi Pemulia Tanaman. Mereka-mereka ini digaji khusus oleh negara sebab mereka adalah para pakar dengan keahlian khusus.

Saya yakin, swasembada akan tercapai sebab mereka ahli di bidangnya. Ini sungguh terbalik dengan keadaan para PNS di negara kita. Menurut penilaian dari kementrian PAN, hanya 5 % PNS di negara kita yang kompeten di bidangnya baca Detiknews.

Kedua, Varietas padi yang dihasilkan Prof Ito adalah LUAR BIASA

Mengapa luar biasa? panjang malai sampai 52 cm dengan jumlah bulir 702 butir. Padahal padi bunda saja, setahu saya jumlah bulir dalam 1 malai sekitar 400an butir. Tapi hasilnya bisa 20 ton/ha. Lha ini karya Pak Ito, yang 1 malai bisa 702 butir, berapa hasilnya? tapi dia tak pernah mengklaim bisa mencapai 20-40 ton/ha.

Ketiga, Mengapa para petani yang suka dengan hasil panen padi yang tinggi tidak berburu benih Prof Ito. Padahal jelas-jelas benih ini menghasilkan jumlah malai yang panjang dan jumlah bulir yang banyak. Saya kira pola dan jumlah pupuknya pun biasa saja. Kenapa mereka lebih senang berburu dan memakai benih bunda, walaupun jelas-jelas padi ini pakai pupuk yang sangat2 rakus unsur hara.

Keempat, Insan-insan seperti mereka harusnya mendapat penghargaan khusus dari pemerintah.

Kelima, dll

Melalui tulisan ini, saya mengharapkan ada share dari pembaca yang pernah melakukan proses pemulian tanaman padi. Bisa dijelaskan langkah-langkahnya sampai tercipta varietas unggul baru. Smoga,,,

Entry filed under: Uncategorized.

Mikroorganisme yang bermanfaat untuk pertanian design.jpg

6 Comments Add your own

  • 1. opikudin  |  June 12, 2013 at 7:26 am

    ya wis prof.ito, reang wong tani dermayu, pengen tuku parie kanggo bibit 5kg bae,,,

    Reply
    • 2. Azhar Akhmad  |  April 16, 2014 at 1:55 pm

      sekarang masih ada nggak,harga 1 kg nya berapa,saya di daerah kroya cilacap,bagemana saya bs mndptkn benih f.8 milik pak ito,apa benih trsbt beredar ke wilayah cilacap,

      Reply
  • 3. zainuddin b ahmad  |  June 18, 2013 at 2:58 am

    Salam. Saya Zainuddin dari Sungai Petani, Kedah, Malaysia. Bolehkah saya mendapat benih padi F 8 Prof Ito untuk di coba di malaysia. Kalau bisa, bagaimana caranya? Sekian. Harap mendapat maklumbalas dari pihak Tuan.

    Reply
    • 4. luki2blog  |  June 19, 2013 at 4:07 am

      Halooo sahabat Petani , siapa yang bisa membantu pak Zainuddin B Ahmad dari Kedah ( Malaysia ) ini.
      Dimana bisa mendapatkan Benih padi F 8 ini.
      Terima kasih atas kerja samanya

      Atau Pak Zainuddin bisa menghubungi :
      BB PADI (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi)
      Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
      Kementerian Pertanian – Indonesia
      Tlp: 0260 520157
      email: bbpadi@litbang.deptan.go.id

      Reply
  • 5. Djoko Rama  |  March 29, 2015 at 10:33 pm

    Bagaimana cara beli beni Mr. Ito

    Reply
    • 6. luki2blog  |  March 30, 2015 at 3:34 am

      mhn maaf pak Djoko Rama saya sendiri tidak tau dimana benih Mr Ito berada. saya hanya bisa saran kan untuk menghubungi BB Padi 0260 520157 . Tks.

      Reply

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


April 2013
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930